MONOSAKARIDA
1.1 Latar
Belakang

Karbohidrat terdiri dari atom
karbon kiral. Atom karbon kiral memiliki empat grup terikat yang berbeda.
Sebuah atom kiral dapat membentuk dua konfigurasi yang berbeda. Perbedaan
konfigurasi ini terlihat sebagai refleksi seperti saat melihat bayangan diri di
cermin dan membandingkannya dengan tubuh asli.
Atom karbon kiral. A, B, D, dan E
menunjukkan atom yang berbeda, gugus fungsional, atau gugus atom lain yang
terikat pada atom C.
Karena setiap atom karbon kiral mempunyai bayangan
cermin, terdapat 2n konfigurasi untuk atom-atom tersebut. Karena
itu, untuk enam-karbon aldosa terdapat 2 atau 16 konfigurasi yang berbeda.
Semua gula yang memiliki gugus
hidroksil di nomor atom karbon kiral tertinggi (misal pada glukosa berada pada
atom C-5) terletak di sisi kanan disebut dengan gula-D, begitu pula sebaliknya
semua gula yang memiliki gugus hidroksil di nomor atom kiral tertinggi terletak
di sisi kiri disebut gula-L. Gula-L tidak banyak terdapat di alam dibanding
dengan bentuk D namun bagaimanapun juga gula-L memegang peranan penting dalam
biokimia. Dua gula-L yang ditemukan dalam bahan makanan yaitu L-arabinosa dan
L-galaktosa, keduanya berada dalam bentuk polimer karbohidrat (polisakarida).
Tinjauan lain dari monosakarida
adalah gugus keton sebagai karbonil fungsional. Gula-gula ini disebut ketosa.
Nomenklatur karbohidrat untuk ketosa adalah –ulose. D-fruktosa adalah
contoh utama untuk gula ini. D-fruktosa merupakan penyusun dari salah satu
bentuk disakarida yaitu sukrosa. D-fruktosa merupakan ketosa komersil penting
dan satu-satunya yang ditemukan di alam dalam bentuk yang bebas, namun, seperti
halnya glukosa hanya terdapat dalam jumlah yang kecil.
Adapun hal yang melatarbelakangi penyusunan makalah
ini adalah bahwa monosakarida memiliki peranan penting sebagai salah satu
senyawa yang menyusun sumber energi yang di jadikan penopang hidup bagi mahluk
hidup khususnya manusia yaitu karbohidrat.
2.1 Pengertian monosakarida
Monosakarida (dari Bahasa Yunani mono: satu, sacchar:
gula) adalah senyawa karbohidrat dalam
bentuk gula yang paling sederhana. Kerangka
monosakarida berupa rantai karbon berikatan tunggal yang tidak bercabang. Satu
diantara atom karbon berikatan ganda terhadap suatu atom oksigen, membentuk
gugus karbonil; masing-masing atom karbon lainnya berikatan dengan gugus
hidroksil. Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis
menjadi bentuk yang lebih sederhana. Monosakarida meliputi glukosa, galaktosa,
fruktosa, manosa, dan lain-lain.
Rumus umum monosakarida sesuai dengan nama karbohidrat
yaitu (CH2O)n, di mana jumlah n sesuai dengan jumlah atom karbon yang dimiliki.
Berdasarkan jumlah atom karbon tersebut, monosakarida dibagai menjadi beberapa
bagian yaitu, triosa (C3H6O3), tetrosa (C4H8O4), pentosa (C5H12O5), heksosa
(C6H12O6), dan heptosa (C7H12O7).
2.2 keberadaan
monosakarida di alam
Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat
dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana. Monosakarida meliputi
glukosa, galaktosa, fruktosa, manosa, dan lain-lain.
1. Glukosa
Glukosa merupakan suatu aldoheksosa, disebut juga dekstrosa karena
memutar bidang polarisasi ke kanan. Glukosa merupakan komponen utama gula
darah, menyusun 0,065- 0,11% darah kita.
Glukosa dapat terbentuk dari hidrolisis pati, glikogen, dan maltosa.
Glukosa sangat penting bagi kita karena sel tubuh kita menggunakannya
langsung untuk menghasilkan energi. Glukosa dapat dioksidasi oleh zat
pengoksidasi lembut seperti pereaksi Tollens sehingga sering disebut sebagai
gula pereduksi.
D-glukosa
|
β-D-glukosa
|
α-D-glukosa
|
2.
Galaktosa
Galaktosa merupakan suatu aldoheksosa. Monosakarida ini jarang terdapat
bebas di alam. Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu
gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa kurang manis jika
dibandingkan dengan glukosa dan kurang larut dalam air. Seperti halnya
glukosa, galaktosa juga merupakan gula pereduksi.
D-galaktosa
|
β-D-galaktosa
|
α-D-galaktosa
|
3.
Fruktosa
Fruktosa adalah suatu heksulosa, disebut juga levulosa karena memutar
bidang polarisasi ke kiri. Merupakan satu-satunya heksulosa yang terdapat di
alam. Fruktosa merupakan gula termanis, terdapat dalam madu dan
buah-buahan bersama glukosa.
Fruktosa dapat terbentuk dari hidrolisis suatu disakarida yang disebut
sukrosa. Sama seperti glukosa, fruktosa adalah suatu gula pereduksi.
Struktur fruktosa: (a) struktur terbuka (b)
struktur siklis
|
|
4. Ribosa
Ribosa, atau
D-ribosa, adalah sebuah aldopentosa — sebuah monosakarida yang terdiri dari
lima atom karbon, dan termasuk sebuah gugus fungsional aldehida dalam bentuk
linearnya. Ribosa memiliki formula kimia C5H10O5,
dan ditemukan pada 1905 oleh Phoebus Levene.
Sebagai
sebuah komponen RNA yang digunakan untuk transkripsi genetika, ribosa sangat
penting bagi makhluk hidup. Dia berhubungan dengan deoksiribosa, yang merupakan
komponen dari DNA. Ribosa juga komponen dari ATP, NADH, dan beberapa kimia
lainnya yang sangat penting bagi metabolisme.
Seperti
banyak monosakarida, ribosa terjadi di dalam air sebagai bentuk linier H-(C =
O) – (CHOH) 4-H. Bentuk ribofuranose dominan dalam larutan berair .
“D -” dalam
nama D-ribosa mengacu pada stereokimia dari atom karbon kiral terjauh dari
kelompok aldehida (C4 ‘). Di D-ribosa, seperti dalam semua D-gula, atom karbon
ini memiliki konfigurasi yang sama seperti dalam D-gliseraldehida .
2.3 Ciri-Ciri umum
monosakarida
Untuk mengetahui bagaimana bentuk dari monosakarida maka ada beberapa ciri umum
yang akan dirincikan sebagai berikut :
- Merupakan karbohidrat yang paling sederhana,tidak dapat dihidrolisis
lebih lanjut..
- 2.. Merupakan kristal padat yang bebas larut di dalam air, tidak larut
dalam pelarut nonpolar
- Diserap
langsung oleh alat pencernaan
- Perbedaan struktur menyebabkan sifat spesifik
- 5.Mempunyai rumus empiris (CH2O)n, dimana
n = 3 – 8. Jumlah atom C triosa,tetrosa,pentosa dan hesosa
- Tidak
berwarna
- Berasa
manis
2.4 Sifat dari monosakarida
Pada umumnya
monosakarida mempunyai beberapa sifat-sifat umum yang akan di bahas beriut ini
:
1.
Reaksi dengan basa dan asam
Apabila glukosa dilarutkan ke dalam basa encer,
beberapa jam kemudian dihasilkan campuran yang terdiri dari fruktosa, manosa,
dan sebagian glukosa semula. Sedangkan, dalam basa encer, monosakarida sangat
stabil, tetapi jika aldoheksosa dipanaskan dalam asam kuat, akan mengalami
dehidrasi dan diperoleh bentuk hidroksimetil furtural. Dalam bentuk yang sama,
pentose juga akan berubah menjadi bentuk furtural.
2.
Gula pereduksi
Sebagian karbohidrat bersifat gula pereduksi.
Sifat gula pereduksi ini disebabkan adanya gugus aldehida dan gugus keton yang
bebas, sehingga dapat mereduksi ion-ion logam. Gugus aldehida pada aldoheksosa
mudah teroksidasi menjadi asam karboksilat dalam pH netral oleh zat
pengoksidasi atau enzim. Dalam zat pengoksidasi kuat, gugus aldehida dan gugus
alkohol primer akan teroksidasi membentuk asam dikarboksilat atau asam ardalat.
Gugus aldehida atau gugus keton monosakarida dapat direduksi secara secara
kimia menjadi gula alkohol, misalnya D-sorbito yang berasal dari D-glukosa.
3.
Pembentukan glikosida
Monosakarida dapat membentuk glikosida dan asetal.
Jika gugus hidroksil pada sebuah molekul gula bereaksi dengan hidroksil dari
hemiasetal atau hemiaketal molekul gula yang lain, maka akan terbentuk
glikosida yang disebut disakarida. Ikatan ini dinamakan ikatan glikosida yang
berfungsi untuk menghubungkan sejumlah besar unit monosakarida menjadi
polisakarida.
4.
Pembentukan ester
Semua monosakarida atau polisakarida dapat
terasetilasi oleh asam asetat anhidrida yang berlebihan membentuk
O-asetil-α-D-glukosa. Gugus asetil yang berikatan secara ester ini bisa
dihidrolisis oleh asam atau basa. Sifat ini sering juga digunakan untuk
penentuan struktur karbohidrat. Senyawa ester yang penting dalam dalam
metabolisme adalah ester fosfat.
5.
Fenilosazon dan Osazon
Monosakarida dapat bereaksi dengan larutan fenil
hidrazin dalam suasana asam pada suhu 100oC, membentuk ozazon. Senyawa ini
tidak larut dalam air dan mudah mengkristal. Glukosa, fruktosa, dan manosa akan
menghasilkan fenolsazon yang sama, selanjutnya, akan terbentuk asazon yang
berwarna, mengkristal secara khas, dan dapat digunakan untuk menentukan jenis
karbohidrat.
6.Struktur
Monosakarida
Struktur monosakarida ada yang ditulis dalam bentuk
rantai lurus, ada pula dalam bentuk cincin. Monosakarida yang memiliki lima
atau lebih atom karbonnya biasanya berada dalam struktur cincin, di mana gugus
karbonil membentuk ikatan kovalen dengan atom oksigen dari gugus hidroksil pada
atom karbon lainnya. Struktur cincin piranosa (turunan dari piran) terbentuk
karena aldehida bereaksi dengan alkohol dan membentuk senyawa turunan yang
disebut hemiasetal. Reaksi ini terjadi antara atom karbon aldehida no 1 dengan
gugus hidroksil bebas pada atom karbon ke-5 sehingga terbentuk struktur cincin
bersudut 6. Hanya aldosa yang memiliki 5 atau lebih atom karbon yang dapat
membentuk cincin piranosa yang stabil. Ada pula reaksi yang membentuk cincin 5
sudut beranggotakan lima furan yang disebut furanosa. Pada ketoheksosa gugus
hidroksil pada atom karbon 5 bereaksi dengan gugus karbonil pada atom karbon 2,
membentuk cincin furanosa yang mengandung suatu ikatan hemiaketal. Penggambaran
struktur piranosa dan furanosa karbohidrat biasanya dilakukan dengan
menggunakan proyeksi Haworth. Pinggir cincin yang dekat dengan pembaca ditulis
lebih tebal. Cincin piranosa terdapat dalam dua bentuk yaitu bentuk kapal dan
bentuk kursi. Bentuk yang paling umum adalah bentuk kursi karena bentuk ini
lebih stabil daripada bentuk kapal.
2.5 Peranan atau fungsi monosakarida
Pada dasarnya monosakarida merupakan bagian dari
karbohidrat sehingga monosakarida memiliki fungsi atau peranan yang sama dengan
monosakarida,di antara peranannya itu akan di jeaskan di bawah ini :
Karbohidrat adalah segolongan besar senyawa organik
yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh
makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar, cadangan makanan, dan materi
pembangun.
·
Peran sebagai bahan bakar dan nutrisi
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang
diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan
nutrien utama sel. Sel-sel tubuh tersebut
menyerap
glukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada
proses respirasi selular untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka
karbon monosakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis
molekul organik kecil lainnya, termasuk asam amino dan asam lemak.
·
Peran sebagai cadangan energi
Tumbuhan menumpuk pati sebagai granul atau butiran di
dalam organel plastid , termasuk kloroplas . Dengan mensintesis
pati, tumbuhan dapat menimbun kelebihan glukosa. Glukosa merupakan bahan bakar
sel yang utama, sehingga pati merupakan energi cadangan.
Fungsi lain dari monosakarida adalah :
- Reaksi
dengan basa dan asam
- Pembentukan
glikosida
- Pembentukan
ester
- s
Fenilosazon dan Osazon
2.6 Struktur dan penggolongan monosakarida
Untuk
mengenal monosakarida lebih lanjut,berikut akan di bahas beberapa monosakarida
yg penting yaitu :
·
Glukosa
Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah heksosa—monosakarida yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung gugus -CHO). Lima
karbon dan satu oksigennya membentuk
cincin yang disebut "cincin piranosa", bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini,
tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom
kelimanya, yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu
gugus CH2OH. Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan
bentuk yang lebih reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH 7. Glukosa merupakan sumber tenaga yang terdapat di
mana-mana dalam biologi.
STRUKTUR DAN
TATA NAMA
Glukosa adalah monosakarida dengan rumus C 6 H 12 O 6
atau H-(C = O) - (CHOH) 5-H, yang lima hidroksil (OH) kelompok tersebut diatur
dalam cara tertentu di sepanjang-nya enam karbon backbone.Dalam sekilas yang
terbuka-rantai bentuk, molekul glukosa memiliki terbuka (sebagai lawan siklik
dan tidak bercabang tulang punggung) dari enam atom karbon, C-1 melalui C-6, di
mana C-1 merupakan bagian dari kelompok aldehida H (C = O) -, dan masing-masing
dari lima karbon lainnya dikenakan satu kelompok hidroksil-OH. Sisanya obligasi
dari karbon tulang punggung dipenuhi oleh hidrogen atom-H. Oleh karena glukosa
adalah heksosa dan aldosa , atau aldohexose .
NOTASI “D”
DAN “L”
Notasi D & L dilakukan karena adanya atom C dengan
konfigurasi asimetris seperti pada gliseraldehida.
Masing-masing dari empat karbon C-2 melalui C-5 yang
kiral , artinya bahwa empat obligasi tersebut terhubung ke empat bagian yang
berbeda dari molekul. Dalam D-glukosa, keempat bagian harus dalam tiga dimensi
tertentu pengaturan. Yakni, ketika molekul ditarik dalam proyeksi Fischer ,
yang hydroxyls pada C-2, C-4, dan C-5 harus berada di sisi kanan, sementara
pada C-3 harus berada di sisi kiri.
PENAMAAN
Untuk gula dengan atom C asimetrik lebih dari 1,
notasi D atau L ditentukan oleh atom C asimetrik terjauh dari gugus aldehida
atau keto. Gula yang ditemui di alam adalah dalam bentuk isomer D.
Gula dalam bentuk D merupakan bayangan cermin dari
gula dalam bentuk L. Kedua gula tersebut memiliki nama yang sama, misalnya
D-glukosa & L-glukosa.
Posisi
keempat hydroxyls yang terbalik dalam diagram Fischer L-Glukosa; D- dan L-
glukosa adalah dua dari 16 kemungkinan aldoheksosa 14 lainnya allose , altrose
, mannose , gulose , idose , galaktosa , dan talose , masing-masing dengan dua
isomer, 'D -' dan 'L -'.
Pada gula yang lebih panjang, bentuk L- atau D-
ditentukan dari atom karbon kiral yang paling jauh dari gugus karbonil
Bentuk kiral yang berbeda dari suatu gula, disebut
isomer optik atau stereoisomer.
·
Fruktosa
Madu lebah selain glukosa juga mengandung fruktosa.
Fruktosa adalah suatu ketohektosa yang mempunyai sifat memutar cahaya
terpolarisasi ke kiri dan karenanya di sebut jg levulosa.Fraktosa mempunyai
rasa lebih manis daripada glukosa, uga lebih manis daripada gula tebuh atau
sukrosa. Frutosa dapat dibedakan dari glukosa dengan pereakksi seliwanoff yaitu
laruutan resorsinol (1,3 dihidroksi-benzena) dalam asam HCL.
Fruktosa adalah suatu heksulosa, disebut juga levulosa
karena memutar bidang polarisasi ke kiri. Merupakan satu-satunya heksulosa yang
terdapat di alam. Fruktosa merupakan gula termanis, terdapat dalam madu
dan buah-buahan bersama glukosa.Fruktosa dapat terbentuk dari hidrolisis suatu
disakarida yang disebut sukrosa. Sama seperti glukosa, fruktosa adalah suatu
gula pereduksi.
·
Galaktosa
Galaktosa
merupakan suatu aldoheksosa. Monosakarida ini jarang terdapat bebas di alam.
Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat
dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa kurang manis jika dibandingkan dengan glukosa
dan kurang larut dalam air. Seperti halnya glukosa, galaktosa juga merupakan
gula pereduksi.
2.7
Ring-isomer rantai lurus
Monosakarida sederhana mempunyai rantai karbon yang
lurus dan tidak bercabang dengan satu grup fungsional karbonil (C=O), dan satu
grup hidroksil (OH) di setiap atom karbon yang tersisa. Maka, struktur
molekuler dari monosakarida sederhana dapat dituliskan sebagai
H(CHOH)n(C=O)(CHOH)mH, dimana n+1+m = x; maka, rumus elemennya adalah CxH2xOx.
Kelompok aldehid atau keton dari monosakarida rantai
lurus akan bereaksi reversibel dengan gugus hidroksil pada atom karbon yang
berbeda untuk membentuk, hemiacetal atau hemiketal membentuk cincin
heterosiklik dengan jembatan oksigen antara dua atom karbon. Cincin dengan lima
dan enam atom disebut bentuk furanose dan pyranose, masing-masing, dan ada
dalam kesetimbangan dengan bentuk rantai lurus.
Selama konversi dari rantai lurus bentuk ke bentuk
siklik, atom karbon yang mengandung oksigen karbonil, yang disebut karbon
anomeric, menjadi pusat stereogenic dengan dua konfigurasi yang mungkin: Atom
oksigen mungkin mengambil posisi di atas atau di bawah bidang cincin . Pasangan
yang mungkin dihasilkan dari stereoisomer yang disebut anomers. Dalam””anomer
α,-OH substituen pada karbon anomeric terletak di sisi berlawanan (trans) dari
cincin dari sisi cabang OH CH 2. Bentuk alternatif, di mana CH 2
OH dan substituen hidroksil anomeric berada pada sisi yang sama (cis) dari
pesawat dari cincin, disebut β””anomer. Anda dapat mengingat bahwa anomer β
adalah cis oleh mnemonic itu, “Itu selalu lebih baik untuk sampai βe”. Karena
cincin dan rantai lurus bentuk interconvert mudah, baik anomers ada dalam
kesetimbangan. Ia memiliki banyak kegunaan seperti peran penting dalam industri
kertas dan tekstil, dan digunakan sebagai bahan baku untuk produksi dari rayon
(viscose melalui proses), selulosa asetat, seluloid, dan nitroselulosa. Kitin
memiliki struktur yang serupa, tetapi mengandung nitrogen cabang samping,
meningkatkan kekuatannya. Hal ini ditemukan di arthropoda exoskeletons dan
dalam dinding sel dari beberapa jamur. Ia juga memiliki kegunaan ganda, termasuk
benang bedah.

Bagan 3.6.
Monosakarida sederhana aldotriosa dan ketotriosa
3.1
Klasifikasi monosakarida
Monosakarida diklasifikasikan berdasarkan tiga
karakteristik yang berbeda: penempatan gugus karbonil, jumlah atom karbon yang
dikandungnya, dan wenangan kiral nya. Jika gugus karbonil merupakan aldehida,
monosakarida adalah suatu aldosa, jika gugus karbonil adalah keton,
monosakarida adalah suatu ketose. Monosakarida dengan tiga atom karbon disebut
triosa, mereka dengan empat disebut tetroses, lima disebut pentosa, heksosa
enam adalah, dan sebagainya.
Kedua sistem klasifikasi tersebut sering digabungkan.
Sebagai contoh, glukosa adalah aldohexose (suatu aldehida enam karbon), ribosa
adalah aldopentose (suatu aldehida lima-karbon), dan fruktosa adalah ketohexose
(keton enam karbon).
Setiap atom karbon bantalan gugus hidroksil (-OH),
dengan pengecualian pada karbon pertama dan terakhir, yang asimetris, membuat
mereka stereocenters dengan dua konfigurasi yang mungkin masing-masing (R atau
S). Karena asimetri ini, sejumlah isomer mungkin ada untuk semua formula
monosakarida yang diberikan. Para aldohexose D-glukosa, misalnya, memiliki
rumus (C · H 2 O) 6, yang semua kecuali dua atom karbon
yang enam stereogenic, membuat D-glukosa salah satu dari 24 = 16
stereoisomer mungkin. Dalam kasus gliseraldehida, aldotriose, ada satu sepasang
stereoisomer yang mungkin, yang enantiomer dan epimers. 1,3-dihidroksiaseton,
yang ketose sesuai dengan gliseraldehida aldosa, adalah molekul simetris tanpa
stereocenters). Penugasan D atau L adalah dibuat sesuai dengan orientasi dari
karbon asimetrik terjauh dari gugus karbonil: dalam proyeksi Fischer standar
jika gugus hidroksil yang di sebelah kanan adalah molekul gula D, selain itu
adalah gula L. “D-” dan “L-” prefiks tidak harus bingung dengan “d-” atau “l-”,
yang menunjukkan arah bahwa gula berputar cahaya terpolarisasi bidang. Ini
penggunaan “d-” dan “l-” tidak lagi diikuti dalam kimia karbohidrat.
3.2 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka dapat
di peroleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Monosakarida merupakan komponen
karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana
lagi.
2. Keberadaan monosakarida di alam
berbeda beda glukkosa lebih banyak terjandung pada gula, pati,dan
sebagainya.Sedangkan fruktosa keberadaanya di alam terbilang kurang bebas,dan
galaktosa merupakan jenis monosakarida yang keberadaanx di alam terbilang bebas
3. Ciri-ciri umum yang di miliki oleh
monosakarida iyalah komponen ini merupakan komponen yang paling sederhana
karena sdah tdak bisa lgi di hidrolisis menjadi bagian yang lebih sederhana
lagi.serta mudah di serap oleh pencernaan.
4. Pada umumnya sifat daripada
monosakarida yaitu lebih cenderung sebagai gula pereduksi, dan ain sebagainya.
5. Fungsi umum monosakarida ialah
sebagai sumber energi dan sebagai senyawa pembangun.
6. Struktur monosakarida pada umumnya
terbagi 2 yaitu struktur daam bentuk rantai lurus dan struktur dalam bentuk
cincin
MONOSAKARIDA
1.1 Latar
Belakang
Karbohidrat terdiri dari atom
karbon kiral. Atom karbon kiral memiliki empat grup terikat yang berbeda.
Sebuah atom kiral dapat membentuk dua konfigurasi yang berbeda. Perbedaan
konfigurasi ini terlihat sebagai refleksi seperti saat melihat bayangan diri di
cermin dan membandingkannya dengan tubuh asli.
Atom karbon kiral. A, B, D, dan E
menunjukkan atom yang berbeda, gugus fungsional, atau gugus atom lain yang
terikat pada atom C.
Karena setiap atom karbon kiral mempunyai bayangan
cermin, terdapat 2n konfigurasi untuk atom-atom tersebut. Karena
itu, untuk enam-karbon aldosa terdapat 2 atau 16 konfigurasi yang berbeda.
Semua gula yang memiliki gugus
hidroksil di nomor atom karbon kiral tertinggi (misal pada glukosa berada pada
atom C-5) terletak di sisi kanan disebut dengan gula-D, begitu pula sebaliknya
semua gula yang memiliki gugus hidroksil di nomor atom kiral tertinggi terletak
di sisi kiri disebut gula-L. Gula-L tidak banyak terdapat di alam dibanding
dengan bentuk D namun bagaimanapun juga gula-L memegang peranan penting dalam
biokimia. Dua gula-L yang ditemukan dalam bahan makanan yaitu L-arabinosa dan
L-galaktosa, keduanya berada dalam bentuk polimer karbohidrat (polisakarida).
Tinjauan lain dari monosakarida
adalah gugus keton sebagai karbonil fungsional. Gula-gula ini disebut ketosa.
Nomenklatur karbohidrat untuk ketosa adalah –ulose. D-fruktosa adalah
contoh utama untuk gula ini. D-fruktosa merupakan penyusun dari salah satu
bentuk disakarida yaitu sukrosa. D-fruktosa merupakan ketosa komersil penting
dan satu-satunya yang ditemukan di alam dalam bentuk yang bebas, namun, seperti
halnya glukosa hanya terdapat dalam jumlah yang kecil.
Adapun hal yang melatarbelakangi penyusunan makalah
ini adalah bahwa monosakarida memiliki peranan penting sebagai salah satu
senyawa yang menyusun sumber energi yang di jadikan penopang hidup bagi mahluk
hidup khususnya manusia yaitu karbohidrat.
2.1 Pengertian monosakarida
Monosakarida (dari Bahasa Yunani mono: satu, sacchar:
gula) adalah senyawa karbohidrat dalam
bentuk gula yang paling sederhana. Kerangka
monosakarida berupa rantai karbon berikatan tunggal yang tidak bercabang. Satu
diantara atom karbon berikatan ganda terhadap suatu atom oksigen, membentuk
gugus karbonil; masing-masing atom karbon lainnya berikatan dengan gugus
hidroksil. Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis
menjadi bentuk yang lebih sederhana. Monosakarida meliputi glukosa, galaktosa,
fruktosa, manosa, dan lain-lain.
Rumus umum monosakarida sesuai dengan nama karbohidrat
yaitu (CH2O)n, di mana jumlah n sesuai dengan jumlah atom karbon yang dimiliki.
Berdasarkan jumlah atom karbon tersebut, monosakarida dibagai menjadi beberapa
bagian yaitu, triosa (C3H6O3), tetrosa (C4H8O4), pentosa (C5H12O5), heksosa
(C6H12O6), dan heptosa (C7H12O7).
2.2 keberadaan
monosakarida di alam
Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat
dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana. Monosakarida meliputi
glukosa, galaktosa, fruktosa, manosa, dan lain-lain.
1. Glukosa
Glukosa merupakan suatu aldoheksosa, disebut juga dekstrosa karena
memutar bidang polarisasi ke kanan. Glukosa merupakan komponen utama gula
darah, menyusun 0,065- 0,11% darah kita.
Glukosa dapat terbentuk dari hidrolisis pati, glikogen, dan maltosa.
Glukosa sangat penting bagi kita karena sel tubuh kita menggunakannya
langsung untuk menghasilkan energi. Glukosa dapat dioksidasi oleh zat
pengoksidasi lembut seperti pereaksi Tollens sehingga sering disebut sebagai
gula pereduksi.
D-glukosa
|
β-D-glukosa
|
α-D-glukosa
|
2.
Galaktosa
Galaktosa merupakan suatu aldoheksosa. Monosakarida ini jarang terdapat
bebas di alam. Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu
gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa kurang manis jika
dibandingkan dengan glukosa dan kurang larut dalam air. Seperti halnya
glukosa, galaktosa juga merupakan gula pereduksi.
D-galaktosa
|
β-D-galaktosa
|
α-D-galaktosa
|
3.
Fruktosa
Fruktosa adalah suatu heksulosa, disebut juga levulosa karena memutar
bidang polarisasi ke kiri. Merupakan satu-satunya heksulosa yang terdapat di
alam. Fruktosa merupakan gula termanis, terdapat dalam madu dan
buah-buahan bersama glukosa.
Fruktosa dapat terbentuk dari hidrolisis suatu disakarida yang disebut
sukrosa. Sama seperti glukosa, fruktosa adalah suatu gula pereduksi.
Struktur fruktosa: (a) struktur terbuka (b)
struktur siklis
|
|
4. Ribosa
Ribosa, atau
D-ribosa, adalah sebuah aldopentosa — sebuah monosakarida yang terdiri dari
lima atom karbon, dan termasuk sebuah gugus fungsional aldehida dalam bentuk
linearnya. Ribosa memiliki formula kimia C5H10O5,
dan ditemukan pada 1905 oleh Phoebus Levene.
Sebagai
sebuah komponen RNA yang digunakan untuk transkripsi genetika, ribosa sangat
penting bagi makhluk hidup. Dia berhubungan dengan deoksiribosa, yang merupakan
komponen dari DNA. Ribosa juga komponen dari ATP, NADH, dan beberapa kimia
lainnya yang sangat penting bagi metabolisme.
Seperti
banyak monosakarida, ribosa terjadi di dalam air sebagai bentuk linier H-(C =
O) – (CHOH) 4-H. Bentuk ribofuranose dominan dalam larutan berair .
“D -” dalam
nama D-ribosa mengacu pada stereokimia dari atom karbon kiral terjauh dari
kelompok aldehida (C4 ‘). Di D-ribosa, seperti dalam semua D-gula, atom karbon
ini memiliki konfigurasi yang sama seperti dalam D-gliseraldehida .
2.3 Ciri-Ciri umum
monosakarida
Untuk mengetahui bagaimana bentuk dari monosakarida maka ada beberapa ciri umum
yang akan dirincikan sebagai berikut :
- Merupakan karbohidrat yang paling sederhana,tidak dapat dihidrolisis
lebih lanjut..
- 2.. Merupakan kristal padat yang bebas larut di dalam air, tidak larut
dalam pelarut nonpolar
- Diserap
langsung oleh alat pencernaan
- Perbedaan struktur menyebabkan sifat spesifik
- 5.Mempunyai rumus empiris (CH2O)n, dimana
n = 3 – 8. Jumlah atom C triosa,tetrosa,pentosa dan hesosa
- Tidak
berwarna
- Berasa
manis
2.4 Sifat dari monosakarida
Pada umumnya
monosakarida mempunyai beberapa sifat-sifat umum yang akan di bahas beriut ini
:
1.
Reaksi dengan basa dan asam
Apabila glukosa dilarutkan ke dalam basa encer,
beberapa jam kemudian dihasilkan campuran yang terdiri dari fruktosa, manosa,
dan sebagian glukosa semula. Sedangkan, dalam basa encer, monosakarida sangat
stabil, tetapi jika aldoheksosa dipanaskan dalam asam kuat, akan mengalami
dehidrasi dan diperoleh bentuk hidroksimetil furtural. Dalam bentuk yang sama,
pentose juga akan berubah menjadi bentuk furtural.
2.
Gula pereduksi
Sebagian karbohidrat bersifat gula pereduksi.
Sifat gula pereduksi ini disebabkan adanya gugus aldehida dan gugus keton yang
bebas, sehingga dapat mereduksi ion-ion logam. Gugus aldehida pada aldoheksosa
mudah teroksidasi menjadi asam karboksilat dalam pH netral oleh zat
pengoksidasi atau enzim. Dalam zat pengoksidasi kuat, gugus aldehida dan gugus
alkohol primer akan teroksidasi membentuk asam dikarboksilat atau asam ardalat.
Gugus aldehida atau gugus keton monosakarida dapat direduksi secara secara
kimia menjadi gula alkohol, misalnya D-sorbito yang berasal dari D-glukosa.
3.
Pembentukan glikosida
Monosakarida dapat membentuk glikosida dan asetal.
Jika gugus hidroksil pada sebuah molekul gula bereaksi dengan hidroksil dari
hemiasetal atau hemiaketal molekul gula yang lain, maka akan terbentuk
glikosida yang disebut disakarida. Ikatan ini dinamakan ikatan glikosida yang
berfungsi untuk menghubungkan sejumlah besar unit monosakarida menjadi
polisakarida.
4.
Pembentukan ester
Semua monosakarida atau polisakarida dapat
terasetilasi oleh asam asetat anhidrida yang berlebihan membentuk
O-asetil-α-D-glukosa. Gugus asetil yang berikatan secara ester ini bisa
dihidrolisis oleh asam atau basa. Sifat ini sering juga digunakan untuk
penentuan struktur karbohidrat. Senyawa ester yang penting dalam dalam
metabolisme adalah ester fosfat.
5.
Fenilosazon dan Osazon
Monosakarida dapat bereaksi dengan larutan fenil
hidrazin dalam suasana asam pada suhu 100oC, membentuk ozazon. Senyawa ini
tidak larut dalam air dan mudah mengkristal. Glukosa, fruktosa, dan manosa akan
menghasilkan fenolsazon yang sama, selanjutnya, akan terbentuk asazon yang
berwarna, mengkristal secara khas, dan dapat digunakan untuk menentukan jenis
karbohidrat.
6.Struktur
Monosakarida
Struktur monosakarida ada yang ditulis dalam bentuk
rantai lurus, ada pula dalam bentuk cincin. Monosakarida yang memiliki lima
atau lebih atom karbonnya biasanya berada dalam struktur cincin, di mana gugus
karbonil membentuk ikatan kovalen dengan atom oksigen dari gugus hidroksil pada
atom karbon lainnya. Struktur cincin piranosa (turunan dari piran) terbentuk
karena aldehida bereaksi dengan alkohol dan membentuk senyawa turunan yang
disebut hemiasetal. Reaksi ini terjadi antara atom karbon aldehida no 1 dengan
gugus hidroksil bebas pada atom karbon ke-5 sehingga terbentuk struktur cincin
bersudut 6. Hanya aldosa yang memiliki 5 atau lebih atom karbon yang dapat
membentuk cincin piranosa yang stabil. Ada pula reaksi yang membentuk cincin 5
sudut beranggotakan lima furan yang disebut furanosa. Pada ketoheksosa gugus
hidroksil pada atom karbon 5 bereaksi dengan gugus karbonil pada atom karbon 2,
membentuk cincin furanosa yang mengandung suatu ikatan hemiaketal. Penggambaran
struktur piranosa dan furanosa karbohidrat biasanya dilakukan dengan
menggunakan proyeksi Haworth. Pinggir cincin yang dekat dengan pembaca ditulis
lebih tebal. Cincin piranosa terdapat dalam dua bentuk yaitu bentuk kapal dan
bentuk kursi. Bentuk yang paling umum adalah bentuk kursi karena bentuk ini
lebih stabil daripada bentuk kapal.
2.5 Peranan atau fungsi monosakarida
Pada dasarnya monosakarida merupakan bagian dari
karbohidrat sehingga monosakarida memiliki fungsi atau peranan yang sama dengan
monosakarida,di antara peranannya itu akan di jeaskan di bawah ini :
Karbohidrat adalah segolongan besar senyawa organik
yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh
makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar, cadangan makanan, dan materi
pembangun.
·
Peran sebagai bahan bakar dan nutrisi
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang
diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan
nutrien utama sel. Sel-sel tubuh tersebut
menyerap
glukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada
proses respirasi selular untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka
karbon monosakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis
molekul organik kecil lainnya, termasuk asam amino dan asam lemak.
·
Peran sebagai cadangan energi
Tumbuhan menumpuk pati sebagai granul atau butiran di
dalam organel plastid , termasuk kloroplas . Dengan mensintesis
pati, tumbuhan dapat menimbun kelebihan glukosa. Glukosa merupakan bahan bakar
sel yang utama, sehingga pati merupakan energi cadangan.
Fungsi lain dari monosakarida adalah :
- Reaksi
dengan basa dan asam
- Pembentukan
glikosida
- Pembentukan
ester
- s
Fenilosazon dan Osazon
2.6 Struktur dan penggolongan monosakarida
Untuk
mengenal monosakarida lebih lanjut,berikut akan di bahas beberapa monosakarida
yg penting yaitu :
·
Glukosa
Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah heksosa—monosakarida yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung gugus -CHO). Lima
karbon dan satu oksigennya membentuk
cincin yang disebut "cincin piranosa", bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini,
tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom
kelimanya, yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu
gugus CH2OH. Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan
bentuk yang lebih reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH 7. Glukosa merupakan sumber tenaga yang terdapat di
mana-mana dalam biologi.
STRUKTUR DAN
TATA NAMA
Glukosa adalah monosakarida dengan rumus C 6 H 12 O 6
atau H-(C = O) - (CHOH) 5-H, yang lima hidroksil (OH) kelompok tersebut diatur
dalam cara tertentu di sepanjang-nya enam karbon backbone.Dalam sekilas yang
terbuka-rantai bentuk, molekul glukosa memiliki terbuka (sebagai lawan siklik
dan tidak bercabang tulang punggung) dari enam atom karbon, C-1 melalui C-6, di
mana C-1 merupakan bagian dari kelompok aldehida H (C = O) -, dan masing-masing
dari lima karbon lainnya dikenakan satu kelompok hidroksil-OH. Sisanya obligasi
dari karbon tulang punggung dipenuhi oleh hidrogen atom-H. Oleh karena glukosa
adalah heksosa dan aldosa , atau aldohexose .
NOTASI “D”
DAN “L”
Notasi D & L dilakukan karena adanya atom C dengan
konfigurasi asimetris seperti pada gliseraldehida.
Masing-masing dari empat karbon C-2 melalui C-5 yang
kiral , artinya bahwa empat obligasi tersebut terhubung ke empat bagian yang
berbeda dari molekul. Dalam D-glukosa, keempat bagian harus dalam tiga dimensi
tertentu pengaturan. Yakni, ketika molekul ditarik dalam proyeksi Fischer ,
yang hydroxyls pada C-2, C-4, dan C-5 harus berada di sisi kanan, sementara
pada C-3 harus berada di sisi kiri.
PENAMAAN
Untuk gula dengan atom C asimetrik lebih dari 1,
notasi D atau L ditentukan oleh atom C asimetrik terjauh dari gugus aldehida
atau keto. Gula yang ditemui di alam adalah dalam bentuk isomer D.
Gula dalam bentuk D merupakan bayangan cermin dari
gula dalam bentuk L. Kedua gula tersebut memiliki nama yang sama, misalnya
D-glukosa & L-glukosa.
Posisi
keempat hydroxyls yang terbalik dalam diagram Fischer L-Glukosa; D- dan L-
glukosa adalah dua dari 16 kemungkinan aldoheksosa 14 lainnya allose , altrose
, mannose , gulose , idose , galaktosa , dan talose , masing-masing dengan dua
isomer, 'D -' dan 'L -'.
Pada gula yang lebih panjang, bentuk L- atau D-
ditentukan dari atom karbon kiral yang paling jauh dari gugus karbonil
Bentuk kiral yang berbeda dari suatu gula, disebut
isomer optik atau stereoisomer.
·
Fruktosa
Madu lebah selain glukosa juga mengandung fruktosa.
Fruktosa adalah suatu ketohektosa yang mempunyai sifat memutar cahaya
terpolarisasi ke kiri dan karenanya di sebut jg levulosa.Fraktosa mempunyai
rasa lebih manis daripada glukosa, uga lebih manis daripada gula tebuh atau
sukrosa. Frutosa dapat dibedakan dari glukosa dengan pereakksi seliwanoff yaitu
laruutan resorsinol (1,3 dihidroksi-benzena) dalam asam HCL.
Fruktosa adalah suatu heksulosa, disebut juga levulosa
karena memutar bidang polarisasi ke kiri. Merupakan satu-satunya heksulosa yang
terdapat di alam. Fruktosa merupakan gula termanis, terdapat dalam madu
dan buah-buahan bersama glukosa.Fruktosa dapat terbentuk dari hidrolisis suatu
disakarida yang disebut sukrosa. Sama seperti glukosa, fruktosa adalah suatu
gula pereduksi.
·
Galaktosa
Galaktosa
merupakan suatu aldoheksosa. Monosakarida ini jarang terdapat bebas di alam.
Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat
dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa kurang manis jika dibandingkan dengan glukosa
dan kurang larut dalam air. Seperti halnya glukosa, galaktosa juga merupakan
gula pereduksi.
2.7
Ring-isomer rantai lurus
Monosakarida sederhana mempunyai rantai karbon yang
lurus dan tidak bercabang dengan satu grup fungsional karbonil (C=O), dan satu
grup hidroksil (OH) di setiap atom karbon yang tersisa. Maka, struktur
molekuler dari monosakarida sederhana dapat dituliskan sebagai
H(CHOH)n(C=O)(CHOH)mH, dimana n+1+m = x; maka, rumus elemennya adalah CxH2xOx.
Kelompok aldehid atau keton dari monosakarida rantai
lurus akan bereaksi reversibel dengan gugus hidroksil pada atom karbon yang
berbeda untuk membentuk, hemiacetal atau hemiketal membentuk cincin
heterosiklik dengan jembatan oksigen antara dua atom karbon. Cincin dengan lima
dan enam atom disebut bentuk furanose dan pyranose, masing-masing, dan ada
dalam kesetimbangan dengan bentuk rantai lurus.
Selama konversi dari rantai lurus bentuk ke bentuk
siklik, atom karbon yang mengandung oksigen karbonil, yang disebut karbon
anomeric, menjadi pusat stereogenic dengan dua konfigurasi yang mungkin: Atom
oksigen mungkin mengambil posisi di atas atau di bawah bidang cincin . Pasangan
yang mungkin dihasilkan dari stereoisomer yang disebut anomers. Dalam””anomer
α,-OH substituen pada karbon anomeric terletak di sisi berlawanan (trans) dari
cincin dari sisi cabang OH CH 2. Bentuk alternatif, di mana CH 2
OH dan substituen hidroksil anomeric berada pada sisi yang sama (cis) dari
pesawat dari cincin, disebut β””anomer. Anda dapat mengingat bahwa anomer β
adalah cis oleh mnemonic itu, “Itu selalu lebih baik untuk sampai βe”. Karena
cincin dan rantai lurus bentuk interconvert mudah, baik anomers ada dalam
kesetimbangan. Ia memiliki banyak kegunaan seperti peran penting dalam industri
kertas dan tekstil, dan digunakan sebagai bahan baku untuk produksi dari rayon
(viscose melalui proses), selulosa asetat, seluloid, dan nitroselulosa. Kitin
memiliki struktur yang serupa, tetapi mengandung nitrogen cabang samping,
meningkatkan kekuatannya. Hal ini ditemukan di arthropoda exoskeletons dan
dalam dinding sel dari beberapa jamur. Ia juga memiliki kegunaan ganda, termasuk
benang bedah.

Bagan 3.6.
Monosakarida sederhana aldotriosa dan ketotriosa
3.1
Klasifikasi monosakarida
Monosakarida diklasifikasikan berdasarkan tiga
karakteristik yang berbeda: penempatan gugus karbonil, jumlah atom karbon yang
dikandungnya, dan wenangan kiral nya. Jika gugus karbonil merupakan aldehida,
monosakarida adalah suatu aldosa, jika gugus karbonil adalah keton,
monosakarida adalah suatu ketose. Monosakarida dengan tiga atom karbon disebut
triosa, mereka dengan empat disebut tetroses, lima disebut pentosa, heksosa
enam adalah, dan sebagainya.
Kedua sistem klasifikasi tersebut sering digabungkan.
Sebagai contoh, glukosa adalah aldohexose (suatu aldehida enam karbon), ribosa
adalah aldopentose (suatu aldehida lima-karbon), dan fruktosa adalah ketohexose
(keton enam karbon).
Setiap atom karbon bantalan gugus hidroksil (-OH),
dengan pengecualian pada karbon pertama dan terakhir, yang asimetris, membuat
mereka stereocenters dengan dua konfigurasi yang mungkin masing-masing (R atau
S). Karena asimetri ini, sejumlah isomer mungkin ada untuk semua formula
monosakarida yang diberikan. Para aldohexose D-glukosa, misalnya, memiliki
rumus (C · H 2 O) 6, yang semua kecuali dua atom karbon
yang enam stereogenic, membuat D-glukosa salah satu dari 24 = 16
stereoisomer mungkin. Dalam kasus gliseraldehida, aldotriose, ada satu sepasang
stereoisomer yang mungkin, yang enantiomer dan epimers. 1,3-dihidroksiaseton,
yang ketose sesuai dengan gliseraldehida aldosa, adalah molekul simetris tanpa
stereocenters). Penugasan D atau L adalah dibuat sesuai dengan orientasi dari
karbon asimetrik terjauh dari gugus karbonil: dalam proyeksi Fischer standar
jika gugus hidroksil yang di sebelah kanan adalah molekul gula D, selain itu
adalah gula L. “D-” dan “L-” prefiks tidak harus bingung dengan “d-” atau “l-”,
yang menunjukkan arah bahwa gula berputar cahaya terpolarisasi bidang. Ini
penggunaan “d-” dan “l-” tidak lagi diikuti dalam kimia karbohidrat.
3.2 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka dapat
di peroleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Monosakarida merupakan komponen
karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana
lagi.
2. Keberadaan monosakarida di alam
berbeda beda glukkosa lebih banyak terjandung pada gula, pati,dan
sebagainya.Sedangkan fruktosa keberadaanya di alam terbilang kurang bebas,dan
galaktosa merupakan jenis monosakarida yang keberadaanx di alam terbilang bebas
3. Ciri-ciri umum yang di miliki oleh
monosakarida iyalah komponen ini merupakan komponen yang paling sederhana
karena sdah tdak bisa lgi di hidrolisis menjadi bagian yang lebih sederhana
lagi.serta mudah di serap oleh pencernaan.
4. Pada umumnya sifat daripada
monosakarida yaitu lebih cenderung sebagai gula pereduksi, dan ain sebagainya.
5. Fungsi umum monosakarida ialah
sebagai sumber energi dan sebagai senyawa pembangun.
6. Struktur monosakarida pada umumnya
terbagi 2 yaitu struktur daam bentuk rantai lurus dan struktur dalam bentuk
cincin